Kamis, 30 April 2020

All About Investment, Edisi Saham (Based On Experience)

Perdagangan Saham
Assalamualaikum temen-temen. Kembali bersama saya, Ifan. Sebelumnya saya ingin mengucapkan Marhaban Ya Ramadan, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan. Semoga Ramadan ini membawa keberkahan bagi kita dan amal ibadah puasa kita diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala aaamiiinn.
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit ilmu yang saya miliki yaitu tentang investasi saham. Ilmu ini banyak saya dapatkan dari pengalaman antara lain : mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) BEI Jakarta, membaca buku-buku investasi dan tentunya diskusi dengan para master saham. Saya sangat senang karena banyak teman-teman yang tertarik dan ingin belajar tentang investasi saham. Oleh karena itu, tulisan ini saya buat untuk sedikit membantu teman-teman dalam memahami investasi saham dan tentunya menjawab pertanyaan-pertanyaan selama ini seperti “Gimana sih fan cara main saham?”, “klo beli enaknya yang mana ya fan?” dan masih banyak lagi. Semoga tulisan ini bisa sedikit membantu.

Selamat membaca, feel free for question and discussion


·       Mengapa memulai investasi itu penting?


Sebelum masuk ke pembahasan semua tentang saham, saya ingin mencoba berbagi mengapa investasi itu penting bagi kita. Sedikit cerita, saya merupakan tipikal orang yang awalnya tidak peduli sama sekali dengan uang. Saya merasa uang bukan apa-apa, saya tidak pernah menghitung uang di dompet saya, apalagi membuat daftar pengeluaran harian, bulanan atau tahunan saya. Namun saya suka menabung, saya terbiasa menabung di celengan sejak kecil untuk membeli barang keinginan saya, atau ongkos jalan-jalan.
Tiba-tiba di suatu malam, saya terpikirkan mengenai kehidupan saya setelah lulus kuliah. Saat kuliah saya bisa tenang karena hampir semua kebutuhan ada yang mengcover entah itu dari beasiswa atau dari orang tua. Saya berpikir keras bagaimana saya akan menghidupi diri sendiri, setelah lulus. Tidak mungkin seumur hidup hanya bergantung pada orang tua. Saya mulai menghitung kebutuhan bulanan saya, yang saya sesuaikan dengan kemungkinan penghasilan bulanan saya. Saya semakin tersadar dan resah ketika saya membuat hitung-hitungan kasar mengenai biaya pesta pernikahan dan kehidupan setelah menikah. Uang gedung, undangan, catering, organizer, kostum & make up dsb. Ditambah biaya hidup, asumsi makan di Jakarta sekarang 20 – 25 ribu sekali makan. Belum lagi setelah menikah, keperluan tempat tinggal. Mengacu pada ibukota Jakarta, harga tanah sekarang 3-5 juta per meter. Saya sangat tercengang melihat besarnya kebutuhan tersebut. Malam itu saya putuskan saya harus belajar tentang keuangan, utamanya financial planning.
Saya membaca artikel, mendengarkan podcast dan berdiskusi dengan beberapa rekan mengenai financial planning. Hingga pada suatu kelas, saat berdiskusi terlintas dalam benak saya mengenai saham. Saya mulai bertanya kepada teman saya mengenai saham, dan istilah pertama yang ketahui adalah bluechip. Sejak saat itu saya mulai mempelajari tentang saham, bagaimana cara menabungnya dsb. Saya juga mempelajari mengenai bentuk investasi lain seperti emas, tanah, obligasi, sukuk dll hingga sekarang. Iseng-iseng di malam itu sangat menyadarkan saya.
Saya semakin tersadar mengenai pentingnya investasi saat mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Saat itu pemateri menjelaskan mengenai pentingnya investasi terutama saham. Kita semua tentu memiliki banyak keinginan masing-masing, ada yang ingin kuliah di luar negeri, ada yang ingin punya mobil baru, punya rumah baru, ada yang ingin wisata ke Maldives. Semuanya itu perlu yang namanya uang broo. Kebanyakan kita mungkin saat ini menabung uang kita di Bank. Namun ahli ekonomi Amerika Serikat pernah berkata :
“Coba berikan saya satu nama orang yang berhasil menjadi milyuner hanya dengan menabung di Bank?”
 Tentunya tidak ada wkwkwkw, mengapa begitu? Saya akan coba jelaskan
Berdasarkan data dari beberapa Bank, jika kita menabung maka return keuntungan kita berkisar 5% per tahun. Namun data inflasi tahunan kita rata-rata 6% per tahun. Sehingga secara tidak langsung, uang yang kita tabung di bank akan berkurang value nya  sebesar 1% per tahun. Makanya tidak pernah ada orang yang berhasil jadi milyuner hanya dengan menabung uang di Bank. Bagaimana dengan saham?, berdasarkan data BEI, return keuntungan saham 2006 – 2016, rata-rata 17,67%. Sehingga return saham dapat melawan inflasi. Return saham juga paling tinggi diantara instrument investasi lainnya seperti Deposito (6,94%), Emas (8,37%), Obligasi Negara (9,28%).

Konsep Sederhana Inflasi

Hal inilah mengapa milyuner dunia seperti Jeff Bezos, Bill Gates dan Warren Buffett pasti memiliki saham. Konsep inflasi penting kita pahami, sederhananya harga jajanan ciki kita sekarang jauh lebih malah dibanding dulu. Uang kita nominalnya tetap, tapi valuenya berkurang. Sehingga dengan menabung saham kita dapat melawan inflasi. Istilahnya “Melawan Inflasi dengan Investasi”
            Secara singkat dapat saya simpulkan ada 3 alasan mengapa investasi itu penting :
  1.  Kita semua punya keinginan dan keinginan itu butuh uang
  2.  Menabung di Bank bukan opsi yang bagus, sebab return nya lebih kecil dari inflasi kita
  3. Investasi berupa saham menawarkan return yang lebih besar dari inflasi. Sehingga kita bisa “Melawan Inflasi dengan Investasi”.

Yang terpenting dengan sadar investasi, kita secara tidak langsung peduli akan masa depan kita. Mempersiapkannya sejak dini, tentunya akan memberikan kita modal bagus di masa depan.

In investing, we talk about future

·       Saham

Apa sih sebenarnya saham itu?
Simplenya saham itu adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan. Dengan kata lain dengan memiliki saham kita secara tidak langsung pemilik perusahaan tersebut.

Satuan dalam pembelian saham di Indonesia adalah lot dimana 1 lot = 100 lembar. Jadi minimal pembelian saham adalah 100 lembar. Masih bingung juga? Ini analogi sederhananya

Analogi Saham

Apa aja sih keuntungan punya saham?

Secara garis besar ada 2 keuntungan jika kita punya saham
1.     Dapat Capital Gain
Capital Gain adalah keuntungan dari naiknya harga saham. Jadi misal kita beli saham Indofood Sukses Makmur (INDF) diharga Rp.5000 per lembar, 2 tahun kemudian harganya menjadi Rp.8000 per lembar. Maka jika kita jual kita mendapatkan keuntungan atau capital gain sebesar Rp.3000 per lembar.
2.     Dapat Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan dari perusahaan. Pembagian dividen biasanya dilakukan 1x setahun saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ada juga beberapa perusahaan yang membagikan dividen 2x setahun. Dividen ini biasanya akan dibahas saat RUPS dan disepakati besarannya. Besarnya dividen ditentukan oleh seberapa banyak saham yang dimiliki. Dengan punya saham, ketika cukup tidak melakukan apapun dapat uang wkwkwk. Sebagai contoh Hartono bersaudara mendapatkan dividen sebesar Rp 7,518 Triliun dari Bank BCA (RUPS BCA 2020). Cukup rebahan di rumah, eh dapat uang hehehehe 

Definisi sebenarnya dari "Rebahan dapet duit"

Ada satu lagi keuntungan tambahan jika kita punya saham

3    Bisa ikut RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Jika kita sudah memiliki saham suatu perusahaan, meskipun cuma 1 lot maka kita bisa mengikuti RUPS. Di RUPS ini biasanya bakal ada bonus dari perusahaan kepada para investor. Biasanya bonusnya berupa souvenir produk perusahaan. Perusahaan akan semaksimal mungkin melayani para Investor. Sehingga tempat RUPS biasanya di hotel mewah dengan makanan terbaik, dapat souvenir pula wkwkw. Selain itu kita juga bisa langsung tau bagaimana kondisi perusahaan dan bisa dialog langsung dengan para direksinya.

Selain keuntungan tentunya saham juga ada resiko, ada 2 resiko kepemilikan saham

1.     Capital Loss
Capital Loss ini adalah kerugian atas penurunan harga saham. sederhananya kebalikan dari Capital Gain, dimana kita berpotensi rugi atas penurunan harga saham. Semisal kita beli saham Unilever (UNVR) di harga Rp. 8000 per lembar, trus beberapa bulan terjadi pandemi Covid-19 seperti sekarang yang menyebabkan harganya turun jadi Rp. 7000 per lembar. Nahh kita terkena Capital Loss Rp. 1000 per lembar. Makanya penting banget temen-temen memilih saham perusahaan yang bagus. Bagaimana cara memilihnya? Akan saya jelaskan nanti, sabar yaaaaa
2.     Risiko Likuidasi (Kebangkrutan)
Resiko Likuidasi adalah risiko perusahaannya bangkrut. Jadi misalnya kita memiliki saham di sebuah perusahaan, ternyata bisnisnya tidak sehat. Rugi terus dan akhirnya bangkrut. Maka saham kita beresiko hangus. Makanya sekali lagi penting buat kita semua memilih saham perusahaan yang sehat. Istilahnya jangan beli saham gorengan lah wkwkw, kolesterol nanti


·       Hukum Saham dalam Islam

Mungkin temen-temen bertanya bagaimana hukum transaksi saham dalam Islam bagaimana?, Haram kah? Halal kah?
Investasi saham  diperbolehkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdasarkan fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Pasar Modal. Eitss tapi ada syaratnya :
1.     Emitten (perusahaan) tidak melakukan kegiatan perjudian dan permainan yang tergolong judi
2.     Emitten tidak melakukan perdagangan yang dilarang menurut Syariah antara lain : perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa dan perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu
3.     Emitten tidak melakukan jasa keuangan ribawi atau bank konvensional
4.     Emitten tidak melakukan jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional
5.     Emitten tidak memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan antara lain:
-        Barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi)
-        Barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN MUI
-        Barang atau jasa yang merusak moral dan/atau bersifat mudarat
6.     Emitten tidak melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah)
Yang paling penting adalah saat bertransaksi saham, teman-teman harus mengerti saham teman-teman. Jangan menjadi spekulan / beli kucing dalam karung. Karena itu sama saja teman-teman berjudi atau mengandalkan keberuntungan. Jadi penting banget buat temen-temen mempelajari seluk beluk saham, sebelum terjun langsung bertransaksi. Saham Syariah juga ada indeksnya kok, ada  INDEKS SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI), JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) dan JAKARTA ISLAMIC INDEX 70 (JII70)
Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah mengenai saham disini 
Lebih lengkapnya bisa lihat disini 

·       Pasar Modal Indonesia

Dalam melakukan transaksi jual beli saham, semua diatur dalam pasar modal. Pasar modal sendiri sama seperti dengan pasar yang kita kenal pada umumnya. Ada pasarnya (SRO), ada tokonya (Sekuritas), ada produknya (Saham) dan ada pembelinya (investor). Pasar modal Indonesia diaktifkan pada 10 Agustus 1977 dan sudah beroperasi selama 42 tahun. Pasar modal Indonesia secara struktural berada dibawah tanggung jawab Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Nih penjelasan dari komponennya :
1.   Self Regulatory Organization (SRO) – Mall nya : Lembaga yang berwenang menerapkan aturan dari regulator (OJK). Ada 3 SRO yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
2.     Perusahan Sekuritas/Broker – Tokonya : Perantara antara investor dengan pasar modal dalam melakukan transaksi jual beli efek. Sekuritas tidak bisa menerbitkan efek
3.     Saham – Produknya : Bukti kepemilikan perusahaan yang diperjualbelikan
4.     Investor – Pembeli : Pihak yang melakukan transaksi saham/pemilik modal

Struktur Pasar Modal Indonesia
Performa pasar modal Indonesia bisa dibilang juara lah di dunia. Data 10 tahun terakhir menunjukkan kenaikannya mencapai 369,13% (BEI, 2019). Performanya cuma kalah dari Nasdaq (U.S.A) yang mencapai 407,68%. Sehingga bener-bener bagus banget buat temen-temen invest di Indonesia. Investor kita masih dikit masih 2,4 juta orang (KSEI, 2019). Gak nyampe 1% dari total penduduk Indonesia.
Performa IHSG dari awal hingga saat ini

·       Bagaimana cara melakukan transaksi saham?

Sebelum melakukan transaksi saham, teman-teman harus mengetahui bagaimana mekanisme transaksi saham. Syarat untuk menjadi Investor dan melakukan transaksi saham, teman-teman harus memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Rekening Efek.
Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening berisi dana yang digunakan nasabah untuk melakukan investasi. RDN terpisah dari rekening broker/sekuritas. Sedangkan Rekening Efek adalah rekening yang berisi portofolio investasi. Isinya bisa berupa saham, obligasi ataupun reksadana. Pastikan saat membuka RDN dan Rekening Efek, sekuritas yang menjadi mitra teman-teman sudah terdaftar di BEI.
Bagaimana cara membuka RDN dan Rekening Efek. Ada 2 cara yang bisa dilakukan :
1.    Mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM). Pada SPM akan diajarkan dasar dasar pasar modal dan saham. Ada 2 level SPM yaitu Level 1 untuk dasar dan Level 2 untuk analisis saham (Fundamental dan Teknikal). Biaya mengikuti SPM sebesar Rp 100.000 yang akan dikonversi menjadi dana awal RDN. Saya termasuk yang menggunakan cara ini. Sekuritas pada SPM ditentukan oleh BEI. info lebih lanjut Disini
2. Mendaftar langsung ke Perusahaan Sekuritas. Dengan cara ini teman-teman mendaftarkan diri langsung ke sekuritas. Selalu pastikan sekuritas yang teman-teman dipilih terdaftar di OJK dan BEI

Bagaimana mekanisme transaksinya? begini dia

Saat teman-teman ingin membeli suatu saham, pertama teman-teman harus melakukan top up atau mengisi RDN. Mengisi RDN mudah sekali cukup dengan mentransfer uang atau menyetor ke Bank RDN temen-temen. Setelah itu teman-teman akan melakukan penawaran saham yang diinginkan beserta jumlah lotnya. Penawaran ini akan dilakukan dengan perantara sekuritas. Saat penawaran matched maka dana pada RDN teman-teman akan diambil untuk membayar saham. Saham kemudian akan tersimpan dalam Rekening Efek. Dalam setiap transaksi sekuritas akan mendapatkan komisi.
            Saat teman-teman ingin menjual saham, maka teman-teman akan memberikan penawaran harga jual melalui sekuritas dan jumlah lot yang ingin dijual. Saat ada pembeli yang menyetujui maka saham yang ada pada rekening efek akan diambil dan diberikan ke pembeli. Sebagai gantinya uang hasil penjualan akan masuk ke RDN. Namun untuk pencairannya ada aturan T+2 atau baru bisa dicairkan setelah 2 hari. 

Mekanisme Transaksi Saham

·       Tips memilih saham


Ini dia pertanyaan yang sering banget dijumpai investor pemula, seperti saya tentunya. Bagaimana sih cara memilih saham yang bagus?

Saat memilih salam ada beberapa hal yang bisa dilakukan salah satunya dengan melakukan analisis. Terdapat 2 analisis yang umumnya dilakukan oleh Investor yaitu Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal. Yang terpenting lihat kondisi perusahaan dan kinerja perusahaan dalam melayani pelanggan, jangan hanya terpaku pada prediksi arah pasar. Itulah yang membedakan antara Investor dan Spekulan.
Secara sederhana teman-teman dapat melakukan analisis sederhana untuk memilih bisnis/perusahaan yang ingin diinvestasikan dengan menanyakan pertanyaan sederhana dari Benjamin Graham ini :
1.     Bagaimana Omzet dan Riwayat Laba bisnis itu?
2.     Apakah bisnis itu memiliki reputasi yang baik di mata para pelanggan?
3.     Apakah bisnis itu memiliki banyak aset dengan sedikit utang?
4.     Persaingan apa yang dimiliki bisnis itu?
5.     Apakah para manajernya kompeten dan jujur?
Dan jangan lupa pahami bisnis perusahaan yang ingin diivestasikan
Beberapa master dalam pasar modal memberikan saran pada investor pemula untuk berinvestasi dalam perusahaan yang tergolong Bluechip. Saham Bluechip adalah istilah untuk saham yang memiliki pendapatan stabil dan hutang tidak terlalu banyak. Ada juga yang mendefiniskan Bluechip adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar diatas 4 Triliun Rupiah. Selain itu disarankan juga untuk berinvestasi pada saham Indeks LQ45 yaitu indeks 45 perusahaan paling likuid di Indonesia atau dapat juga mengacu pada Indeks MSCI Indonesia (Morgan Stanley Capital International) yang menjadi pedoman bagi banyak investor asing dalam menanamkan modal di Indonesia. Saya sarankan juga jangan percaya jika ada oknum yang menawarkan untuk membeli saham dengan iming-iming keuntungan besar dan cepat. Sudah bisa dipastikan itu ada penipuan. Investasi adalah tentang jangka panjang, seperti hal nya menanam tanaman. Ada proses tumbuh kembangnya. Jangan percaya oknum yang menawarkan melompati proses.

·       Analisis Fundamental

Analisis Fundamental penting kita lakukan untuk menentukan saham mana yang akan kita beli. Kita tentunya ingin saham yang memiliki prospek bagus yang memberikan keuntungan di masa mendatang. Analisis Fundamental dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Top Down Analysis dan Bottom Up Analysis. Perbedaan keduanya hanya pada bagaimana menentukan kajian awalnya. Ada 3 komponen yang saling terkait yaitu Ekonomi, Industri dan Perusahaan. Pada Top Down Analysis kita terlebih dahulu melihat hal yang besar yaitu kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu secara makro (global) dan mikro (Indonesia). Setelah itu baru melihat dari segi industri calon emitten, apakah industrinya menjanjikan atau tidak, apakah banyak pesaing sejenis dsb. Setelah itu baru melakukan analisis pada fundamental perusahaannya.
Dalam melakukan Analisis Fundamental perusahaan, kita dapat membaca laporan keuangan perusahaan yang tersedia di situs BEI. Ada beberapa komponen acuan Analisis Fundamental beserta rekomendasinya yang saya jelaskan dibawah ini. Kita tidak perlu melakukan perhitungan, karena biasanya komponen ini sudah ada dalam laporan keuangan emitten yang terdaftar di BEI. 

·       Penting untuk diketahui dalam berinvestasi

Dalam berinvestasi ada hal-hal penting yang tentunya kita perlu ketahui. Saya sudah merangkum beberapa hal penting yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman selama ini :
1.     Pahami tujuan investasi saham
Saya mendefinisikan investasi saham sebagai sebuah perjalanan. Dalam perjalanan tentunya harus ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang bebas mendefiniskan tujuan investasinya masing-masing. Ada yang ingin berinvestasi untuk studi lanjut, membeli rumah atau bahkan untuk pension dini. Sekali lagi tentukan tujuanmu, dengan begitu investasi yang kamu lakukan akan lebih terarah dengan baik
2.     Investasi adalah tentang proses
Investasi gampangnya kita analogikan sebagai tanaman. Ada proses tanaman tersebut tumbuh dari mulai kecambah, tanaman muda, hingga kemudian berbuah. Sama seperti Investasi, ada prosesnya juga. Tidak ada yang namanya keuntungan besar yang instan. Let the business work” klo kata mentor saya. Warren Buffett saja butuh 40 tahun untuk dapat menghasil 100 juta USD pertamanya. Harga saham itu turun dan naik, tapi pasti bertumbuh. Jangan berkecil hati saat saham turun setelah pembelian. Terkadang banyak investor pemula yang stress saat pertama kali beli, sahamnya langsung turun. Sekali lagi percayalah pada proses.
Juga jangan pernah berpikir uang Rp 100.000 yang anda investasikan bisa menjadi 1 milyar jika tidak pernah ditambah. tentu mustahil. untuk mendapatkan 1 milyar anda juga harus berinvestasi mendekati itu. semakin banyak investasi, semakin besar returnnya.  sekali lagi "nyicil"
3.     Jangan rakus dalam berinvestasi
Ini yang menjadi kebanyakan masalah bagi investor pemula, saya juga tentunya wkwkw. Saat terjun ke dunia saham, kita terkadang belum bisa mengontrol emosi kita sehingga ingin terus membeli saham saja. Padahal kerakusan ini dapat menjadi bumerang bagi kita. Jangan habiskan semua uang anda untuk investasi. Gunakan prinsip Dollar Cost Averaging atau dalam bahasa indonesianya “Nyicil”. Cukup lakukan analisis fundamental perusahaan yang cocok, kemudian rutinkan nyicil setiap bulannya. Jangan rakus, ingat proses.
4.     Jangan percaya pada market
Market terkadang salah menilai perusahaan. Terkadang menilai perusahaan lebih mahal, terkadang lebih murah dari nilai sebenarnya. Sekali lagi, lakukan Analisis Fundamental mendalam. Untung-untung jika menemukan saham salah harga (lebih murah dari nilai sebenarnya.
5.     Jangan berhutang untuk investasi
Investasi saham penuh dengan ketidakpastian soal harga. Perubahan harga saham terjadi setiap detik. Oleh karena itu jangan gunakan dana operasional sehari kawan-kawan. Gunakan dana yang benar-benar dikhususkan untuk investasi. Jangan menambah resiko dengan berhutang. Apalagi hutang yang berbunga
6.     Selalu andalkan Analisis Fundamental
Analisis Fundamental akan menilai harga sebenarnya dari perusahaan. Nilai saham bisa berubah kapanpun tapi nilai intrinsic atau fundamental sebuah perusahaan akan cenderung tetap. Jadilah Fundamentalis, lakukan Analisis Fundamental.

·       Referensi belajar lanjutan

Ada beberapa referensi yang saya gunakan selama ini. Harapannya dapat sedikit membantu proses belajar teman-teman sekalian.

Buku

-        The Intelligent Investor – Benjamin Graham.
Kitab suci para investor, buku rujukan Warren Buffett
-        Gaya Bokek Nabung Saham ala Mahasiswa – Dimas Raka Prayudha.
Buku yang banyak memberikan cara bagaimana mahasiswa bokek masih bisa menabung saham. Bahasa mudah dipahami dan tidak terlalu tebal
-        The Deals of Warren Buffett – Glen Arnold
Buku yang membahas portofolio investasi Warren Buffett. Bukan biografi. Memberikan pembelajaran dari setiap perusahaan yang diinvestasikan Buffett

Film

-        Wall Street (1987)
Film yang menceritakan bagaimana cara kerja saham dan bursa Wall Street Amerika Serikat. Dikisahkan seorang pialang saham yang melakukan kecurangan untuk dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan saham
-        Inside Job (2010)
Film dokumenter yang menceritakan krisis 2008 di Amerika Serikat. Dilengkapi dengan banyak wawancara dari ahli. Menguak bagaimana Wall Street menguasai perekonomian Amerika
-        The Wolf of Wall Street (2013)
Film biografi Jordan Belfort, seorang kriminal Wall Street yang menipu investor dengan menjual saham gorengan. Di film ini diceritakan bagaimana perjalanan Belfort dalam menipu warga Amerika.
-        The Big Short (2015)
Film yang menjelaskan bagaimana proses krisis 2008 yang terjadi di Amerika Serikat. Dibumbui komedi. Perlu ditonton berulang kali agar paham
-        Money (2019)
Film Korea Selatan yang menjelaskan bagaimana kondisi pasar modal Korea Selatan (KOSPI). Film ini menceritakan bagaimana pialang saham/broker menjalankan aksinya di pasar modal.

Referensi

·       https://www.idx.co.id/
·       Official Instagram Ngerti Saham - https://www.instagram.com/ngertisaham/?hl=en
·       Official Instagram IDX Channel - https://www.instagram.com/idx_channel/?hl=en




0 komentar:

Posting Komentar