Perdagangan Saham |
Pada
kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit ilmu yang saya miliki yaitu tentang
investasi saham. Ilmu ini banyak saya dapatkan dari pengalaman antara lain : mengikuti
Sekolah Pasar Modal (SPM) BEI Jakarta, membaca buku-buku investasi dan tentunya
diskusi dengan para master saham. Saya sangat senang karena banyak teman-teman
yang tertarik dan ingin belajar tentang investasi saham. Oleh karena itu,
tulisan ini saya buat untuk sedikit membantu teman-teman dalam memahami
investasi saham dan tentunya menjawab pertanyaan-pertanyaan selama ini seperti
“Gimana sih fan cara main saham?”, “klo beli enaknya yang mana ya fan?” dan
masih banyak lagi. Semoga tulisan ini bisa sedikit membantu.
Selamat
membaca, feel free for question and discussion
· Mengapa
memulai investasi itu penting?
Sebelum masuk ke
pembahasan semua tentang saham, saya ingin mencoba berbagi mengapa investasi
itu penting bagi kita. Sedikit cerita, saya merupakan tipikal orang yang
awalnya tidak peduli sama sekali dengan uang. Saya merasa uang bukan apa-apa,
saya tidak pernah menghitung uang di dompet saya, apalagi membuat daftar
pengeluaran harian, bulanan atau tahunan saya. Namun saya suka menabung, saya
terbiasa menabung di celengan sejak kecil untuk membeli barang keinginan saya,
atau ongkos jalan-jalan.
Tiba-tiba di suatu
malam, saya terpikirkan mengenai kehidupan saya setelah lulus kuliah. Saat
kuliah saya bisa tenang karena hampir semua kebutuhan ada yang mengcover entah
itu dari beasiswa atau dari orang tua. Saya berpikir keras bagaimana saya akan
menghidupi diri sendiri, setelah lulus. Tidak mungkin seumur hidup hanya
bergantung pada orang tua. Saya mulai menghitung kebutuhan bulanan saya, yang
saya sesuaikan dengan kemungkinan penghasilan bulanan saya. Saya semakin
tersadar dan resah ketika saya membuat hitung-hitungan kasar mengenai biaya
pesta pernikahan dan kehidupan setelah menikah. Uang gedung, undangan,
catering, organizer, kostum & make up dsb. Ditambah biaya hidup, asumsi
makan di Jakarta sekarang 20 – 25 ribu sekali makan. Belum lagi setelah
menikah, keperluan tempat tinggal. Mengacu pada ibukota Jakarta, harga tanah
sekarang 3-5 juta per meter. Saya sangat tercengang melihat besarnya kebutuhan tersebut.
Malam itu saya putuskan saya harus belajar tentang keuangan, utamanya financial
planning.
Saya membaca
artikel, mendengarkan podcast dan berdiskusi dengan beberapa rekan mengenai financial
planning. Hingga pada suatu kelas, saat berdiskusi terlintas dalam benak
saya mengenai saham. Saya mulai bertanya kepada teman saya mengenai saham, dan
istilah pertama yang ketahui adalah bluechip. Sejak saat itu saya mulai
mempelajari tentang saham, bagaimana cara menabungnya dsb. Saya juga
mempelajari mengenai bentuk investasi lain seperti emas, tanah, obligasi, sukuk
dll hingga sekarang. Iseng-iseng di malam itu sangat menyadarkan saya.
Saya semakin
tersadar mengenai pentingnya investasi saat mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM)
di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Saat itu pemateri menjelaskan mengenai
pentingnya investasi terutama saham. Kita semua tentu memiliki banyak keinginan
masing-masing, ada yang ingin kuliah di luar negeri, ada yang ingin punya mobil
baru, punya rumah baru, ada yang ingin wisata ke Maldives. Semuanya itu
perlu yang namanya uang broo. Kebanyakan kita mungkin saat ini menabung uang
kita di Bank. Namun ahli ekonomi Amerika Serikat pernah berkata :
“Coba berikan saya satu nama orang
yang berhasil menjadi milyuner hanya dengan menabung di Bank?”
Tentunya tidak
ada wkwkwkw, mengapa begitu? Saya akan coba jelaskan
Berdasarkan data
dari beberapa Bank, jika kita menabung maka return keuntungan kita berkisar 5%
per tahun. Namun data inflasi tahunan kita rata-rata 6% per tahun. Sehingga
secara tidak langsung, uang yang kita tabung di bank akan berkurang value nya sebesar 1% per tahun. Makanya tidak pernah
ada orang yang berhasil jadi milyuner hanya dengan menabung uang di Bank. Bagaimana
dengan saham?, berdasarkan data BEI, return keuntungan saham 2006 – 2016,
rata-rata 17,67%. Sehingga return saham dapat melawan inflasi. Return saham
juga paling tinggi diantara instrument investasi lainnya seperti Deposito
(6,94%), Emas (8,37%), Obligasi Negara (9,28%).
Konsep Sederhana Inflasi |
Hal inilah mengapa
milyuner dunia seperti Jeff Bezos, Bill Gates dan Warren Buffett pasti memiliki
saham. Konsep inflasi penting kita pahami, sederhananya harga jajanan ciki kita
sekarang jauh lebih malah dibanding dulu. Uang kita nominalnya tetap, tapi
valuenya berkurang. Sehingga dengan menabung saham kita dapat melawan inflasi.
Istilahnya “Melawan Inflasi dengan Investasi”
Secara singkat dapat saya simpulkan
ada 3 alasan mengapa investasi itu penting :
- Kita
semua punya keinginan dan keinginan itu butuh uang
- Menabung
di Bank bukan opsi yang bagus, sebab return nya lebih kecil dari inflasi kita
- Investasi
berupa saham menawarkan return yang lebih besar dari inflasi. Sehingga kita
bisa “Melawan Inflasi dengan Investasi”.
Yang
terpenting dengan sadar investasi, kita secara tidak langsung peduli akan masa
depan kita. Mempersiapkannya sejak dini, tentunya akan memberikan kita modal
bagus di masa depan.
In investing, we talk about future
· Saham
Apa sih sebenarnya saham itu?
Simplenya saham itu adalah bukti
kepemilikan suatu perusahaan. Dengan kata lain dengan memiliki saham kita
secara tidak langsung pemilik perusahaan tersebut.
Satuan dalam pembelian saham di
Indonesia adalah lot dimana 1 lot = 100 lembar. Jadi minimal pembelian saham
adalah 100 lembar. Masih bingung juga? Ini analogi sederhananya
Analogi Saham |
Apa aja sih keuntungan punya saham?
Secara garis besar ada 2 keuntungan
jika kita punya saham
1. Dapat
Capital Gain
Capital
Gain adalah keuntungan dari naiknya harga saham. Jadi misal
kita beli saham Indofood Sukses Makmur (INDF) diharga Rp.5000 per lembar, 2
tahun kemudian harganya menjadi Rp.8000 per lembar. Maka jika kita jual kita
mendapatkan keuntungan atau capital gain sebesar Rp.3000 per lembar.
2. Dapat
Dividen
Dividen
adalah pembagian keuntungan dari perusahaan. Pembagian dividen biasanya
dilakukan 1x setahun saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ada juga beberapa
perusahaan yang membagikan dividen 2x setahun. Dividen ini biasanya akan
dibahas saat RUPS dan disepakati besarannya. Besarnya dividen ditentukan oleh
seberapa banyak saham yang dimiliki. Dengan punya saham, ketika cukup tidak
melakukan apapun dapat uang wkwkwk. Sebagai contoh Hartono bersaudara mendapatkan
dividen sebesar Rp 7,518 Triliun dari Bank BCA (RUPS BCA 2020). Cukup rebahan
di rumah, eh dapat uang hehehehe
Definisi sebenarnya dari "Rebahan dapet duit" |
Ada satu lagi keuntungan tambahan jika kita punya saham
3 Bisa
ikut RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Jika
kita sudah memiliki saham suatu perusahaan, meskipun cuma 1 lot maka kita bisa
mengikuti RUPS. Di RUPS ini biasanya bakal ada bonus dari perusahaan kepada
para investor. Biasanya bonusnya berupa souvenir produk perusahaan. Perusahaan akan
semaksimal mungkin melayani para Investor. Sehingga tempat RUPS biasanya di
hotel mewah dengan makanan terbaik, dapat souvenir pula wkwkw. Selain itu kita
juga bisa langsung tau bagaimana kondisi perusahaan dan bisa dialog langsung
dengan para direksinya.
Selain keuntungan tentunya saham juga ada resiko, ada 2 resiko kepemilikan saham
1. Capital
Loss
Capital
Loss ini adalah kerugian atas penurunan harga saham. sederhananya kebalikan
dari Capital Gain, dimana kita berpotensi rugi atas penurunan harga saham. Semisal
kita beli saham Unilever (UNVR) di harga Rp. 8000 per lembar, trus beberapa
bulan terjadi pandemi Covid-19 seperti sekarang yang menyebabkan harganya turun
jadi Rp. 7000 per lembar. Nahh kita terkena Capital Loss Rp. 1000 per
lembar. Makanya penting banget temen-temen memilih saham perusahaan yang bagus.
Bagaimana cara memilihnya? Akan saya jelaskan nanti, sabar yaaaaa
2. Risiko
Likuidasi (Kebangkrutan)
Resiko
Likuidasi adalah risiko perusahaannya bangkrut. Jadi misalnya kita memiliki saham
di sebuah perusahaan, ternyata bisnisnya tidak sehat. Rugi terus dan akhirnya
bangkrut. Maka saham kita beresiko hangus. Makanya sekali lagi penting buat
kita semua memilih saham perusahaan yang sehat. Istilahnya jangan beli saham gorengan lah wkwkw, kolesterol nanti
· Hukum
Saham dalam Islam
· Pasar
Modal Indonesia
· Bagaimana
cara melakukan transaksi saham?
· Analisis
Fundamental
· Penting
untuk diketahui dalam berinvestasi
· Referensi
belajar lanjutan
· Hukum
Saham dalam Islam
Mungkin
temen-temen bertanya bagaimana hukum transaksi saham dalam Islam bagaimana?,
Haram kah? Halal kah?
Investasi
saham diperbolehkan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) berdasarkan fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Pasar Modal. Eitss tapi
ada syaratnya :
1. Emitten
(perusahaan) tidak melakukan kegiatan perjudian dan permainan yang tergolong
judi
2. Emitten
tidak melakukan perdagangan yang dilarang menurut Syariah antara lain : perdagangan
yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa dan perdagangan dengan
penawaran/permintaan palsu
3. Emitten
tidak melakukan jasa keuangan ribawi atau bank konvensional
4. Emitten
tidak melakukan jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar)
dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional
5. Emitten
tidak memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan/atau menyediakan
antara lain:
-
Barang atau jasa haram zatnya (haram
li-dzatihi)
-
Barang atau jasa haram bukan karena zatnya
(haram lighairihi) yang ditetapkan oleh DSN MUI
-
Barang atau jasa yang merusak moral
dan/atau bersifat mudarat
6. Emitten
tidak melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah)
Yang paling penting adalah saat
bertransaksi saham, teman-teman harus mengerti saham teman-teman. Jangan
menjadi spekulan / beli kucing dalam karung. Karena itu sama saja teman-teman
berjudi atau mengandalkan keberuntungan. Jadi penting banget buat temen-temen
mempelajari seluk beluk saham, sebelum terjun langsung bertransaksi. Saham
Syariah juga ada indeksnya kok, ada INDEKS
SAHAM SYARIAH INDONESIA (ISSI), JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) dan JAKARTA ISLAMIC
INDEX 70 (JII70)
· Pasar
Modal Indonesia
Dalam melakukan
transaksi jual beli saham, semua diatur dalam pasar modal. Pasar modal sendiri
sama seperti dengan pasar yang kita kenal pada umumnya. Ada pasarnya (SRO), ada
tokonya (Sekuritas), ada produknya (Saham) dan ada pembelinya (investor). Pasar
modal Indonesia diaktifkan pada 10 Agustus 1977 dan sudah beroperasi selama 42
tahun. Pasar modal Indonesia secara struktural berada dibawah tanggung jawab Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Nih penjelasan dari komponennya :
1. Self
Regulatory Organization (SRO) – Mall nya : Lembaga yang berwenang menerapkan
aturan dari regulator (OJK). Ada 3 SRO yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT
Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI)
2. Perusahan Sekuritas/Broker – Tokonya : Perantara
antara investor dengan pasar modal dalam melakukan transaksi jual beli efek.
Sekuritas tidak bisa menerbitkan efek
3. Saham
– Produknya : Bukti kepemilikan perusahaan yang diperjualbelikan
4. Investor
– Pembeli : Pihak yang melakukan transaksi saham/pemilik modal
Struktur Pasar Modal Indonesia |
Performa
pasar modal Indonesia bisa dibilang juara lah di dunia. Data 10 tahun terakhir
menunjukkan kenaikannya mencapai 369,13% (BEI, 2019). Performanya cuma kalah
dari Nasdaq (U.S.A) yang mencapai 407,68%. Sehingga bener-bener bagus banget buat
temen-temen invest di Indonesia. Investor kita masih dikit masih 2,4 juta orang
(KSEI, 2019). Gak nyampe 1% dari total penduduk Indonesia.
Performa IHSG dari awal hingga saat ini |
· Bagaimana
cara melakukan transaksi saham?
Sebelum melakukan
transaksi saham, teman-teman harus mengetahui bagaimana mekanisme transaksi
saham. Syarat untuk menjadi Investor dan melakukan transaksi saham, teman-teman
harus memiliki Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Rekening Efek.
Rekening Dana
Nasabah (RDN) adalah rekening berisi dana yang digunakan nasabah untuk
melakukan investasi. RDN terpisah dari rekening broker/sekuritas.
Sedangkan Rekening Efek adalah rekening yang berisi portofolio investasi.
Isinya bisa berupa saham, obligasi ataupun reksadana. Pastikan saat membuka RDN
dan Rekening Efek, sekuritas yang menjadi mitra teman-teman sudah terdaftar di
BEI.
Bagaimana cara
membuka RDN dan Rekening Efek. Ada 2 cara yang bisa dilakukan :
1. Mengikuti
Sekolah Pasar Modal (SPM). Pada SPM akan diajarkan dasar dasar pasar modal dan
saham. Ada 2 level SPM yaitu Level 1 untuk dasar dan Level 2 untuk analisis
saham (Fundamental dan Teknikal). Biaya mengikuti SPM sebesar Rp 100.000 yang
akan dikonversi menjadi dana awal RDN. Saya termasuk yang menggunakan cara ini.
Sekuritas pada SPM ditentukan oleh BEI. info lebih lanjut Disini
2. Mendaftar
langsung ke Perusahaan Sekuritas. Dengan cara ini teman-teman mendaftarkan diri
langsung ke sekuritas. Selalu pastikan sekuritas yang teman-teman dipilih terdaftar di OJK dan BEI
Bagaimana mekanisme transaksinya? begini dia
Saat teman-teman
ingin membeli suatu saham, pertama teman-teman harus melakukan top up atau
mengisi RDN. Mengisi RDN mudah sekali cukup dengan mentransfer uang atau
menyetor ke Bank RDN temen-temen. Setelah itu teman-teman akan melakukan
penawaran saham yang diinginkan beserta jumlah lotnya. Penawaran ini akan
dilakukan dengan perantara sekuritas. Saat penawaran matched maka dana
pada RDN teman-teman akan diambil untuk membayar saham. Saham kemudian akan
tersimpan dalam Rekening Efek. Dalam setiap transaksi sekuritas akan
mendapatkan komisi.
Saat
teman-teman ingin menjual saham, maka teman-teman akan memberikan penawaran
harga jual melalui sekuritas dan jumlah lot yang ingin dijual. Saat ada pembeli
yang menyetujui maka saham yang ada pada rekening efek akan diambil dan
diberikan ke pembeli. Sebagai gantinya uang hasil penjualan akan masuk ke RDN.
Namun untuk pencairannya ada aturan T+2 atau baru bisa dicairkan setelah 2
hari.
Mekanisme Transaksi Saham |
· Tips memilih saham
Ini dia pertanyaan yang sering banget
dijumpai investor pemula, seperti saya tentunya. Bagaimana sih cara memilih
saham yang bagus?
Saat memilih salam ada beberapa hal
yang bisa dilakukan salah satunya dengan melakukan analisis. Terdapat 2
analisis yang umumnya dilakukan oleh Investor yaitu Analisis Fundamental
dan Analisis Teknikal. Yang terpenting lihat kondisi perusahaan
dan kinerja perusahaan dalam melayani pelanggan, jangan hanya terpaku pada
prediksi arah pasar. Itulah yang membedakan antara Investor dan Spekulan.
Secara sederhana teman-teman dapat
melakukan analisis sederhana untuk memilih bisnis/perusahaan yang ingin
diinvestasikan dengan menanyakan pertanyaan sederhana dari Benjamin Graham ini
:
1.
Bagaimana Omzet dan Riwayat Laba bisnis
itu?
2.
Apakah bisnis itu memiliki reputasi yang
baik di mata para pelanggan?
3.
Apakah bisnis itu memiliki banyak aset
dengan sedikit utang?
4.
Persaingan apa yang dimiliki bisnis itu?
5.
Apakah para manajernya kompeten dan jujur?
Dan jangan lupa pahami
bisnis perusahaan yang ingin diivestasikan
Beberapa
master dalam pasar modal memberikan saran pada investor pemula untuk
berinvestasi dalam perusahaan yang tergolong Bluechip. Saham Bluechip
adalah istilah untuk saham yang memiliki pendapatan stabil dan hutang tidak
terlalu banyak. Ada juga yang mendefiniskan Bluechip adalah perusahaan
dengan kapitalisasi pasar diatas 4 Triliun Rupiah. Selain itu disarankan juga
untuk berinvestasi pada saham Indeks LQ45 yaitu indeks 45 perusahaan paling
likuid di Indonesia atau dapat juga mengacu pada Indeks MSCI Indonesia (Morgan
Stanley Capital International) yang menjadi pedoman bagi banyak investor asing
dalam menanamkan modal di Indonesia. Saya sarankan juga jangan percaya jika ada
oknum yang menawarkan untuk membeli saham dengan iming-iming keuntungan besar
dan cepat. Sudah bisa dipastikan itu ada penipuan. Investasi adalah tentang
jangka panjang, seperti hal nya menanam tanaman. Ada proses tumbuh kembangnya.
Jangan percaya oknum yang menawarkan melompati proses.
· Analisis
Fundamental
Analisis Fundamental penting kita
lakukan untuk menentukan saham mana yang akan kita beli. Kita tentunya ingin
saham yang memiliki prospek bagus yang memberikan keuntungan di masa mendatang.
Analisis Fundamental dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Top Down Analysis dan
Bottom Up Analysis. Perbedaan keduanya hanya pada bagaimana menentukan
kajian awalnya. Ada 3 komponen yang saling terkait yaitu Ekonomi, Industri dan
Perusahaan. Pada Top Down Analysis kita terlebih dahulu melihat hal yang
besar yaitu kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu secara
makro (global) dan mikro (Indonesia). Setelah itu baru melihat dari segi
industri calon emitten, apakah industrinya menjanjikan atau tidak, apakah
banyak pesaing sejenis dsb. Setelah itu baru melakukan analisis pada fundamental
perusahaannya.
Dalam melakukan Analisis Fundamental
perusahaan, kita dapat membaca laporan keuangan perusahaan yang tersedia di situs BEI. Ada
beberapa komponen acuan Analisis Fundamental beserta rekomendasinya yang saya
jelaskan dibawah ini. Kita tidak perlu melakukan perhitungan, karena biasanya
komponen ini sudah ada dalam laporan keuangan emitten yang terdaftar di BEI.
· Penting
untuk diketahui dalam berinvestasi
Dalam berinvestasi ada hal-hal
penting yang tentunya kita perlu ketahui. Saya sudah merangkum beberapa hal
penting yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman selama ini :
1.
Pahami tujuan investasi saham
Saya
mendefinisikan investasi saham sebagai sebuah perjalanan. Dalam perjalanan
tentunya harus ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang bebas mendefiniskan
tujuan investasinya masing-masing. Ada yang ingin berinvestasi untuk studi
lanjut, membeli rumah atau bahkan untuk pension dini. Sekali lagi tentukan tujuanmu,
dengan begitu investasi yang kamu lakukan akan lebih terarah dengan baik
2.
Investasi adalah tentang proses
Investasi
gampangnya kita analogikan sebagai tanaman. Ada proses tanaman tersebut tumbuh
dari mulai kecambah, tanaman muda, hingga kemudian berbuah. Sama seperti
Investasi, ada prosesnya juga. Tidak ada yang namanya keuntungan besar yang instan.
“Let the business work” klo kata mentor saya. Warren Buffett saja butuh
40 tahun untuk dapat menghasil 100 juta USD pertamanya. Harga saham itu turun
dan naik, tapi pasti bertumbuh. Jangan berkecil hati saat saham turun setelah
pembelian. Terkadang banyak investor pemula yang stress saat pertama kali beli,
sahamnya langsung turun. Sekali lagi percayalah pada proses.
Juga jangan pernah berpikir uang Rp 100.000 yang anda investasikan bisa menjadi 1 milyar jika tidak pernah ditambah. tentu mustahil. untuk mendapatkan 1 milyar anda juga harus berinvestasi mendekati itu. semakin banyak investasi, semakin besar returnnya. sekali lagi "nyicil"
Juga jangan pernah berpikir uang Rp 100.000 yang anda investasikan bisa menjadi 1 milyar jika tidak pernah ditambah. tentu mustahil. untuk mendapatkan 1 milyar anda juga harus berinvestasi mendekati itu. semakin banyak investasi, semakin besar returnnya. sekali lagi "nyicil"
3.
Jangan rakus dalam berinvestasi
Ini
yang menjadi kebanyakan masalah bagi investor pemula, saya juga tentunya wkwkw.
Saat terjun ke dunia saham, kita terkadang belum bisa mengontrol emosi kita sehingga
ingin terus membeli saham saja. Padahal kerakusan ini dapat menjadi bumerang
bagi kita. Jangan habiskan semua uang anda untuk investasi. Gunakan prinsip Dollar
Cost Averaging atau dalam bahasa indonesianya “Nyicil”. Cukup lakukan
analisis fundamental perusahaan yang cocok, kemudian rutinkan nyicil setiap
bulannya. Jangan rakus, ingat proses.
4.
Jangan percaya pada market
Market
terkadang
salah menilai perusahaan. Terkadang menilai perusahaan lebih mahal, terkadang
lebih murah dari nilai sebenarnya. Sekali lagi, lakukan Analisis Fundamental
mendalam. Untung-untung jika menemukan saham salah harga (lebih murah dari
nilai sebenarnya.
5.
Jangan berhutang untuk investasi
Investasi
saham penuh dengan ketidakpastian soal harga. Perubahan harga saham terjadi
setiap detik. Oleh karena itu jangan gunakan dana operasional sehari kawan-kawan.
Gunakan dana yang benar-benar dikhususkan untuk investasi. Jangan menambah
resiko dengan berhutang. Apalagi hutang yang berbunga
6.
Selalu andalkan Analisis Fundamental
Analisis
Fundamental akan menilai harga sebenarnya dari perusahaan. Nilai saham bisa berubah
kapanpun tapi nilai intrinsic atau fundamental sebuah perusahaan akan cenderung
tetap. Jadilah Fundamentalis, lakukan Analisis Fundamental.
· Referensi
belajar lanjutan
Ada beberapa referensi yang saya gunakan selama ini. Harapannya
dapat sedikit membantu proses belajar teman-teman sekalian.
Buku
-
The Intelligent Investor –
Benjamin Graham.
Kitab suci para investor, buku rujukan Warren Buffett
Kitab suci para investor, buku rujukan Warren Buffett
-
Gaya Bokek Nabung Saham ala Mahasiswa
–
Dimas Raka Prayudha.
Buku yang banyak memberikan cara bagaimana mahasiswa bokek masih bisa menabung saham. Bahasa mudah dipahami dan tidak terlalu tebal
Buku yang banyak memberikan cara bagaimana mahasiswa bokek masih bisa menabung saham. Bahasa mudah dipahami dan tidak terlalu tebal
-
The Deals of Warren Buffett –
Glen Arnold
Buku yang membahas portofolio investasi Warren Buffett. Bukan biografi. Memberikan pembelajaran dari setiap perusahaan yang diinvestasikan Buffett
Buku yang membahas portofolio investasi Warren Buffett. Bukan biografi. Memberikan pembelajaran dari setiap perusahaan yang diinvestasikan Buffett
Film
-
Wall Street (1987)
Film yang menceritakan bagaimana cara kerja saham dan bursa Wall Street Amerika Serikat. Dikisahkan seorang pialang saham yang melakukan kecurangan untuk dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan saham
Film yang menceritakan bagaimana cara kerja saham dan bursa Wall Street Amerika Serikat. Dikisahkan seorang pialang saham yang melakukan kecurangan untuk dapat menghasilkan keuntungan dari penjualan saham
-
Inside Job (2010)
Film dokumenter yang menceritakan krisis 2008 di Amerika Serikat. Dilengkapi dengan banyak wawancara dari ahli. Menguak bagaimana Wall Street menguasai perekonomian Amerika
Film dokumenter yang menceritakan krisis 2008 di Amerika Serikat. Dilengkapi dengan banyak wawancara dari ahli. Menguak bagaimana Wall Street menguasai perekonomian Amerika
-
The Wolf of Wall Street (2013)
Film biografi Jordan Belfort, seorang kriminal Wall Street yang menipu investor dengan menjual saham gorengan. Di film ini diceritakan bagaimana perjalanan Belfort dalam menipu warga Amerika.
Film biografi Jordan Belfort, seorang kriminal Wall Street yang menipu investor dengan menjual saham gorengan. Di film ini diceritakan bagaimana perjalanan Belfort dalam menipu warga Amerika.
-
The Big Short (2015)
Film yang menjelaskan bagaimana proses krisis 2008 yang terjadi di Amerika Serikat. Dibumbui komedi. Perlu ditonton berulang kali agar paham
Film yang menjelaskan bagaimana proses krisis 2008 yang terjadi di Amerika Serikat. Dibumbui komedi. Perlu ditonton berulang kali agar paham
-
Money (2019)
Film Korea Selatan yang menjelaskan bagaimana kondisi pasar modal Korea Selatan (KOSPI). Film ini menceritakan bagaimana pialang saham/broker menjalankan aksinya di pasar modal.
Film Korea Selatan yang menjelaskan bagaimana kondisi pasar modal Korea Selatan (KOSPI). Film ini menceritakan bagaimana pialang saham/broker menjalankan aksinya di pasar modal.
Referensi
·
Official Instagram Ngerti Saham - https://www.instagram.com/ngertisaham/?hl=en
·
Official Instagram IDX Channel - https://www.instagram.com/idx_channel/?hl=en
0 komentar:
Posting Komentar