Sebelumnya gw mengucapkan selamat tahun baru 2020, semoga
tahun 2020 membawa banyak perubahan bagi kita. Jangan lupa menulis target
atau rencana tahun ini ya.
Di tahun baru ini ada berita kurang baik juga. Ya Jakarta,
Depok, Bekasi, Tangerang dan sekitarnya terkena musibah banjir. Alhamdulillah
rumah gw ada di daerah yang cukup tinggi sehingga tidak terkena banjir. Tapi di
daerah deket rumah gw banyak banget yang kena banjir. Ada yang se-lutut,
se-pinggang dan bahkan ada yang se-dada. Kita doakan bersama ya teman-teman,
semoga bencana banjir ini cepat berlalu, Jakarta dan kota-kota sekitarnya dapat
pulih kembali, normal seperti sedia kala aaamiin
Sisa anjir Pondok Gede Permai, Bekasi. Mohon doanya ya teman-teman Sumber : Tempo.co |
Balik lagi, jadi sebelumnya kenalin gw Ifana Futramsyah,
biasa dipanggil Ifan atau Ifana, mahasiswa semester akhir (semester 8), program
studi Teknik Fisika, Universitas Gadjah Mada (UGM). Guna menyambut tahun baru
2020, gw mau sharing atau cerita tentang salah satu pengalaman yang sangat
berharga dan banyak mengubah hidup gw yaitu pengalaman selama gw KKN. Alhamdulillah
gw berkesempatan KKN di Indonesia timur tepatnya di Maluku. Lebih spesialnya
lagi, gw KKN di Maluku paling selatan. Yupss mungkin selama ini teman-teman
mengira bahwa Maluku hanya ada di bagian utara (Ambon, Seram dan sekitarnya)
tapi ini letaknya sejajar dengan Kepulauan Nusa Tenggara dan berbatasan
langsung dengan Timor Leste dan Australia. Tempatnya adalah….
Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
Letak Pulau Moa |
Gunung Kerbau, ikon Pulau Moa Sumber : Dokumentasi Tim KKN |
Oh iya sebelumnya KKN itu apa sih? KKN atau Kuliah Kerja Nyata adalah program pengabdian
kepada masyarakat yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa UGM. jadi kita para
mahasiswa akan berbaur dengan masyarakat dan tentunya membantu masyarakat dalam
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Padahal apa sih sebenarnya yang
diharapin dari mahasiswa S1 wkwkwk dan ujung-ujungnya kebanyakan kita justru
merepotkan masyarakat hehehehe. Program ini menurut gw bagus banget, gw yakin
sebenarnya UGM toh nggak berharap banyak para mahasiswanya bisa menyelesaikan
permasalahan masyarakat yang begitu rumitnya. Apalagi dengan durasi hanya 2
bulan dan berharap dapat memberdayakan masyarakat, nggak mungkin lah.
Tapi yang diharapkan justru program ini dapat menumbuhkan jiwa humanis para mahasiswa yang sudah mulai memudar. Kita bisa lihat banyak mahasiswa jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar kos atau kontrakannya (bagi yang perantau) akibat kesibukannya di kampus, kuliah, praktikum, ngerjain tugas, ngerjain laporan dan sebagainya. Dengan adanya KKN, mahasiswa akan dipaksa dan terpaksa untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan warga tempat KKN. Klo nggak mau, mampus aja bakal sengsara selama KKN. Nggak bakal hidup nyaman dan tenang, nggak bakal dikasih makan dan pastinya program KKN yang dibawa nggak bakal berjalan. Iyalah gimana mau jalan klo nggak ada dukungan dari masyarakat. Dengan kita berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat diharapkan jiwa humanis dapat kembali, dan mahasiswa kembali menjadi manusia yang seutuhnya (asikkk).
Tapi yang diharapkan justru program ini dapat menumbuhkan jiwa humanis para mahasiswa yang sudah mulai memudar. Kita bisa lihat banyak mahasiswa jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar kos atau kontrakannya (bagi yang perantau) akibat kesibukannya di kampus, kuliah, praktikum, ngerjain tugas, ngerjain laporan dan sebagainya. Dengan adanya KKN, mahasiswa akan dipaksa dan terpaksa untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan warga tempat KKN. Klo nggak mau, mampus aja bakal sengsara selama KKN. Nggak bakal hidup nyaman dan tenang, nggak bakal dikasih makan dan pastinya program KKN yang dibawa nggak bakal berjalan. Iyalah gimana mau jalan klo nggak ada dukungan dari masyarakat. Dengan kita berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat diharapkan jiwa humanis dapat kembali, dan mahasiswa kembali menjadi manusia yang seutuhnya (asikkk).
Satu hal yang penting lagi menurut gw adalah KKN melatih skill
berbicara atau public speaking kita. Utamanya bagaimana kita menjelaskan
hal yang rumit dengan bahasa sesederhana mungkin sehingga dapat dipahami oleh
masyarakat. Kita perlu sadar bahwa masyarakat banyak yang tidak mendapat
kesempatan untuk mengeyam pendidikan tinggi, sehingga tidak bisa kita samakan
antara berbicara dengan sesama akademisi kampus dengan berbicara dengan masyarakat.
Kita tidak bisa menggunakan istilah-istilah rumit atau ilmiah seperti kita
berbicara dengan dosen atau sesama mahasiswa. Hal tersebut yang menurut gw
penting karena kita bakal kembali lagi ke masyarakat. Kita nggak bakal
selamanya ada di lingkungan akademik, muara kita adalah kembali lagi ke
masyarakat.
Maju terus KKN-PPM UGM, tapi tolong dong dana buat mahasiswanya
digedein lagi, nggak masuk akal ngasihnya. Banyak nombok nih jadinya
Semangat KKN!!! |
Kembali lagi...
Semua pengalaman berharga itu bakal gw himpun dalam “Catatan
Kormanit”. Sebelumnya apa sih itu Kormanit? Kormanit atau Koordinator Mahasiswa
Unit simpelnya adalah ketua tim KKN. Ketua tim secara resmi sebenarnya dipegang
oleh Dosen Pembimbing Lapangan namun kenyataannya yang lebih banyak berperan
dalam tim justru seorang kormanit. Kebetulan gw disini adalah seorang kormanit sehingga gw pengen banget berbagi ke teman-teman pembaca sekalian tentang pengalaman gw memimpin tim KKN. Catatan Kormanit bahkan sudah gw niatkan sejak sebelum keberangkatan dan doakan semoga bisa dibukukan yaa aamiiinn...
Catatan Kormanit akan terbagi menjadi banyak
series yang Insya Allah akan gw posting setiap minggu. Catatan Kormanit selain berisi pengalaman
gw dalam perKKNan dari mulai membentuk tim, proses battle, dinyatakan
lolos, mencari uang keberangkatan, suka duka saat KKN hingga kepulangan juga akan
berisi inspirasi-inspirasi serta pembelajaran yang gw dapatkan dari banyak orang
yang gw temui. Orang tersebut banyak yang sekilas biasa saja, namun ternyata memberi banyak inspirasi dan pembelajaran baik dengan lisan maupun perbuatan. Selain itu, gw juga bakal menceritakan secara gamblang
kesalahan-kesalahan apa saja yang gw perbuat selama memimpin tim KKN-PPM UGM
Pulau Moa 2019. Mulai dari kesalahan kecil hingga kesalahan-kesalahan
fatal yang menyebabkan tim goyah. Gw berharap adik-adik gw yang akan
melaksanakan KKN mendapat cukup gambaran apa-apa saja yang dihadapi,
kesalahan-kesalahan apa saja yang bakal timbul utamanya pada kormanit. Gw juga
berharap kesalahan-kesalahan yang gw lakukan dapat menjadi pembelajaran
sehingga tidak menjadi keledai bodoh yang jatuh ke lubang yang sama.
Terakhir semoga Catatan Kormanit ini dapat memberikan manfaat ke pembaca sekalian, dapat menjadi cerita yang menarik untuk sekedar mengisi waktu senggang ataupun pengantar tidur, dapat memberikan sedikit gambaran untuk adik-adik yang akan melaksanakan KKN dan utamanya kita semua dapat mengambil pembelajaran dan inspirasi dari kisah gw yang semoga menarik ini.
Doakan semoga gw istiqomah
dalam menulis Catatan Kormanit ini yaa…
Seng Makan Mati, Makan Seng Mati-Lelucon Maluku
Yogyakarta, 6 Januari 2020
Dibawah lindungan Asrama
Ifana F Harahap
Ifana F Harahap
0 komentar:
Posting Komentar