Oleh : Ifana Futramsyah
“The atoms come into my
brain, dance a dance, then go out; always new atoms but always doing the same
dance, remembering what the dance was yesterday.”
- Richard Feynmann
|
Penyusun Tubuh Kita |
Tubuh
yang ditempati oleh jiwa anda sekarang merupakan sebuah kumpulan atom yang
terorganisir secara sempurna sehingga menjadi anda sekarang. Suzanne Bell,
peneliti dari West Virginia University memperkirakan bahwa pada 150 pon (68 kg)
tubuh manusia mengandung 6,5 octillion (6,5 x 1027) atom, dimana 99%
tersusun atas enam unsur utama yakni oksigen (65%), karbon (18,5%), hidrogen
(9,5%), nitrogen (3,2%), kalsium (1,5%), dan fosfor (1%). Sisanya sekitar 0,85%
disusun oleh kalium, belerang, natrium, klorin dan magnesium.
Pertanyaan
menarik diutarakan oleh dosen saya saat kelas Biofisika
“Darimana
sebenarnya atom penyusun tubuh kita?”
“Kita
sepakat bahwa manusia dalam hal ini diri kita bukanlah entitas yang statis,
selalu ada input dan output. Lantas apakah atom penyusun tubuh kita yang
sekarang, sama dengan yang kemarin atau bahkan yang minggu lalu?”
Sebuah
pertanyaan yang menarik dan menjadi ide bagi saya untuk membuat tulisan ini.
Tentang perjalanan atom tubuh manusia. Karena manusia yang baik adalah manusia
yang sadar akan dirinya, sadar akan cerita dibalik dirinya. Sehingga menurut
saya, kita perlu sadar tentang cerita atom penyusun tubuh kita. Tentunya ada
banyak pelajaran yang akan kita temukan. Selamat berpetualang
|
Reaksi Fusi Hidrogen Pada Pembentuk Bintang |
Untuk
mengetahui darimana sebenarnya atom penyusun tubuh kita, maka kita perlu tahu
penyusun paling sederhana atau atom terkecil yang ada. Sampai saat ini atom
terkecil adalah atom hidrogen dengan komposisi satu inti dan satu elektron.
Hidrogen memiliki diameter 2,4 Ã… (2,4 x 10-10m)
serta merupakan unsur yang paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari
total massa unsur alam semesta.
Menurut teori yang berkembang saat ini, hidrogen
awalnya sudah terbentuk sekitar 380.000 tahun setelah Big Bang. Saat itu kondisi
cukup dingin sehingga elektron dapat terperangkap di orbit nuclei dan terbentuklah
atom pertama yang terdiri atas satu elektron dan satu inti yang kita kenal sebagai
hidrogen. Kemudian terbentuk juga atom dengan dua elektron yang dikelilingi dua
proton dan neutron pada inti yang kita kenal sebagai helium. Setelah itu terjadilah
proses fusi pembentukan bintang antara dua inti hidrogen membentuk helium seperti
halnya matahari kita. Setelah beberapa saat helium kemudian terbakar untuk menghasilkan
atom yang lebih ringan, pembakaran tiga helium menghasilkan karbon, empat helium
menghasilkan oksigen.
Kemudian banyak bintang yang kehabisan bahan bakar dan
mati menjadi supernova. Supernova meledak menyebarkan seluruh elemen penyusunnya,
membentuk sebuah planet dikelilingi bintang baru. Jadi fakta bahwa segala sesuatu
yang ada di bumi berasal dari bintang yang meledak sama halnya dengan tubuh
kita. Mudahnya saat anda menggunakan perhiasan dari emas, atomnya berasal dari
bintang yang meledak. Sama halnya, seng yang dibutuhkan tubuh Anda untuk
membuat enzim, yodium dalam hormon tiroid dan mangan yang dibutuhkan untuk
tulang Anda.
Every
tiny bit of your body was either once inside a star or produced during its
death throes. “We are stardust,”
-
Joni Mitchell & Carl Sagan
Setelah
muncul kehidupan di bumi, atom-atom menjadi bagian dari makhluk uniseluler yang
utamanya terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen. Tumbuhan mengambil
atom-atom dari tanah dan udara. Tumbuhan kemudian dikonsumsi oleh manusia dan
hewan. Sehingga atom tanah yang berasal dari bintang, akhirnya berakhir pada
masing-masing sel tubuh kita. Setelah 13,7 miliar umur alam semesta atom-atom
telah berkumpul bersama menjadi sosok diri anda dan kita semua. Alam semesta
ada dalam diri kita, sepasti kita berada di alam semesta.
“Anda adalah alam semesta dari
atom-atom, sekaligus sebuah atom di alam semesta ini.”
-Anonim
Setelah
mengetahui proses pembentukan atom penyusun diri kita maka kita dapat menjawab pertanyaan
selanjutnya :
Manusia
bukanlah sebuah entitas yang statis, selalu ada masukan dan keluaran. Saat manusia
bernapas, manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Manusia memerlukan
masukan berupa makanan dan menghasilkan keluaran berupa kotoran dan masih
banyak lagi. Sehingga pada dasarnya atom penyusun tubuh kita bisa jadi
merupakan bekas orang lain, atau atom penyusun orang lain bisa jadi merupakan
bekas kita. Lho timbul pertanyaan yang sangat menarik :
“berarti
bisa jadi atom penyusun tubuhku sekarang berasal dari atom Adolf Hitler dong?,
bisa aja Michael Jackson atau Albert Einstein. Tapi kok aku gak jago orasi kayak
Hitler atau punya suara emas kayak Michael Jackson atau nggak jenius kayak Albert
Einstein sih?. Jadi sebenarnya aku ini siapa?”
|
Adolf Hitler, Deustchland Uber Alles!!! |
Yupss
betul banget jadi atom yang menyusun tubuh kita ini merupakan bekas orang lain
secara kasarnya. Jadi bisa aja memang atom penyusun kita dari Hitler, Michael
Jackson atau Hitler. Begini ceritanya….
Waktu
berlalu dan siklus karbon terjadi miliaran kali hingga tahun 1934 ketika
berakhir pada sebuah tomat yang tumbuh di perkebunan Jerman. Tomat tersebut
kemudian dimakan oleh Adolf Hitler, jadilah atom tomat itu menjadi atom Hitler. Setelah Hitler ditemukan bunuh diri akibat kalah
perang dunia 2, karbonnya terkubur di tanah bersama dengan jasadnya. Siklus karbon
berlangsung kembali, udara ke tumbuhan ke hewan ke udara lagi begitu seterusnya.
Hingga pada suatu saat berakhir pada sayuran yang dimasak oleh ibu anda dan kemudian anda
makan.
Lalu
mengapa meskipun atom anda berasal dari Adolf Hitler, anda tidak jago berorasi
seperti Adolf Hitler?
Hal
ini dikarenakan ketika atom Hitler menggantikan atom-atom anda. Atom itu hanya
mengganti susunan yang ada pada tubuh anda. Atom-atom itu tidak mempengaruhi
interaksi antar atom-atom yang ada pada tubuh anda sebelumnya, sehingga secara fungsional
diri anda tidak berubah. Seperti yang dikatakan Richard Feynmann, “atom-atom
yang baru selalu menarikan tarian yang sama, mengingat tarian yang kemarin.”
Setelah
mengetahui cerita perjalanan atom yang ada pada diri kita, saya mengingat sebuah
pesan mendalam yang disampaikan oleh dosen saya saat kelas tersebut. Kita semua
telah sadar bahwa bahkan atom yang ada dalam diri kita bahkan bukan milik kita.
Itu bisa jadi bekas atom teman kita atau orang yang ditempat yang jauh. Sehingga
apa yang dapat kita sombongkan? Toh atom penyusun kita saja bahkan bukanlah milik kita. Sehingga
kita semua harus sadar kita bukan apa-apa, tidak ada yang bisa kita sombongkan.
Hanya karena Allah SWT, tuhan yang maha esa lah kita masih ada sampai sekarang
Referensi